Pohon kurma (Phoenix dactylifera) selama ini identik dengan kawasan Timur Tengah yang kering dan panas. Namun, perkembangan teknologi pertanian, studi ilmiah, serta bukti empiris dari Thailand, Malaysia, dan Indonesia sendiri, membuktikan bahwa pohon kurma juga dapat tumbuh dan berbuah dengan baik di wilayah tropis. Kebutuhan pasar kurma di Indonesia sangat besar, sementara hampir seluruh kurma masih diimpor. Hal ini membuka peluang besar bagi petani lokal untuk membudidayakan kurma tropis sebagai komoditas unggulan.
Peluang dan Potensi Budidaya Kurma di Indonesia
Indonesia secara agroekologi memiliki potensi besar dalam pengembangan kurma tropis, didukung oleh luasnya lahan, kebutuhan pasar yang tinggi, dan semakin banyaknya komunitas serta praktisi yang sukses membudidayakan pohon ini. Simposium Kurma Tropis yang diadakan oleh IPB dan berbagai stakeholder menyimpulkan bahwa budidaya kurma tropis sangat feasible di Indonesia, terutama jika didukung penggunaan bibit unggul, teknik budidaya modern, dan kolaborasi antar pihak.
Keberhasilan negara tetangga seperti Thailand dan Malaysia, yang memiliki karakter iklim serupa dengan Indonesia, menjadi bukti bahwa kurma dapat tumbuh subur dan produktif di kawasan tropis.
Karakteristik dan Syarat Tumbuh Pohon Kurma
-
Iklim: Kurma membutuhkan sinar matahari penuh sepanjang hari dan suhu udara yang panas, namun dapat beradaptasi di wilayah tropis dengan musim kemarau yang cukup panjang.
-
Tanah: Idealnya tumbuh di tanah berpasir atau lempung dengan drainase sangat baik. Tanah terlalu becek atau sering tergenang air akan menyebabkan akar busuk.
-
pH Tanah: Netral hingga sedikit basa (6,0–8,0).
-
Ketinggian: Dataran rendah hingga menengah.
Jenis Bibit: Kultur Jaringan, Biji, dan Anakan
-
Bibit Kultur Jaringan: Bibit ini paling direkomendasikan karena memiliki sifat unggul dan seragam, hasil identik dengan induknya, serta potensi buah yang besar. Namun, di Indonesia, sebagian besar masih diimpor dari luar negeri (misal Thailand dan Inggris).
-
Bibit Anakan (Offshoots): Diambil dari tunas yang tumbuh di sekitar pohon induk. Lebih cepat berbuah dan karakteristiknya sama dengan induk.
-
Bibit Biji: Cara termudah dan murah, namun buah yang dihasilkan bervariasi dan waktu berbuah lebih lama (7–10 tahun).
Teknik Penanaman Pohon Kurma
1. Persiapan Lahan dan Media Tanam
-
Pilih lahan terbuka, jauh dari naungan pohon besar.
-
Gali lubang tanam dua kali lebih lebar dan sedikit lebih dalam dari akar bibit.
-
Campurkan tanah dengan pupuk kandang matang untuk meningkatkan kesuburan dan drainase.
2. Penanaman Bibit
-
Untuk bibit anakan: tanam bersama akarnya, padatkan tanah di sekitarnya, siram secukupnya.
-
Untuk bibit biji: tanam benih pada media semai lembab dan hangat, pindahkan ke lahan setelah tumbuh minimal 20–30 cm.
-
Jarak tanam antar pohon idealnya 8–10 meter.
3. Perawatan Harian
-
Penyiraman: Intensif saat tanaman masih muda, lebih jarang ketika sudah dewasa (cukup 2–3 kali per minggu pada musim kemarau).
-
Pemupukan: Berikan pupuk kandang setiap awal musim hujan atau gunakan pupuk khusus palm setiap 6 bulan sekali.
-
Pemangkasan: Potong daun yang rusak/kering dan tunas liar di sekitar batang.
4. Penyerbukan
-
Kurma adalah tanaman berumah dua (jantan dan betina terpisah).
-
Untuk skala kebun, pastikan ada minimal 1 pohon jantan untuk setiap 6–10 pohon betina.
-
Penyerbukan alami dilakukan angin, namun pada skala kecil atau hobi, bisa dilakukan penyerbukan manual (mengambil serbuk sari bunga jantan dan mengoleskannya ke bunga betina).
5. Panen dan Pascapanen
-
Pohon mulai berbuah pada umur 4–6 tahun (dari anakan) atau 7–10 tahun (dari biji).
-
Buah matang ditandai perubahan warna dari hijau, kuning, lalu cokelat tua.
-
Satu pohon dewasa bisa menghasilkan puluhan hingga ratusan kilogram per tahun.
-
Buah dapat dikonsumsi segar, dikeringkan, atau disimpan di lemari pendingin untuk menjaga kualitas.
Hama dan Penyakit pada Kurma Tropis
-
Penggerek Batang Merah (Red Palm Weevil): Hama utama yang menyerang batang dan bisa menyebabkan kematian pohon. Pencegahan dilakukan dengan sanitasi kebun dan pemotongan bagian yang terinfeksi.
-
Penyakit Jamur (Black Scorch, Leaf Spot): Ditandai dengan daun mengering, batang membusuk, dan muncul bercak hitam. Pengendalian dengan pemangkasan daun terinfeksi dan aplikasi fungisida.
-
Sirkulasi Udara: Usahakan tidak terlalu rapat antar pohon, sehingga sirkulasi udara terjaga dan mengurangi kelembaban yang memicu penyakit.
Tips Sukses Budidaya Kurma di Indonesia
-
Pilih Bibit Unggul: Jika memungkinkan, gunakan bibit hasil kultur jaringan atau anakan dari varietas yang sudah teruji di negara tropis.
-
Lokasi Optimal: Lahan terbuka, panas, dan tidak rawan banjir.
-
Perawatan Konsisten: Penyiraman cukup, pemupukan teratur, dan kontrol hama/penyakit secara rutin.
-
Penyerbukan Manual: Sangat dianjurkan pada skala kecil agar buah terbentuk optimal.
-
Bergabung dengan Komunitas: Ikuti kelompok tani kurma tropis atau komunitas online untuk saling bertukar pengalaman dan solusi.
Penutup
Budidaya kurma di Indonesia semakin menunjukkan hasil positif, baik dari segi pertumbuhan tanaman maupun produksi buah. Dengan penerapan teknik budidaya yang tepat dan pemilihan bibit unggul, pohon kurma dapat menjadi peluang baru untuk diversifikasi pertanian dan sumber pendapatan masyarakat di wilayah tropis. Selain sebagai investasi kebun, keberadaan pohon kurma juga memberikan nilai tambah ekologis dan estetika pada lingkungan.
Referensi:
-
Simposium Kurma Tropis IPB
-
The Spruce – “How to Grow Date Palms”
-
Video “Budidaya Kurma di Indonesia” (YouTube)
-
Praktik lapangan dan komunitas petani kurma Indonesia